Desa Tangkit Baru

Desa Tangkit Baru
Diberdayakan oleh Blogger.
    • Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

Makkaleleng (bergiliran)



      Makkaleleng adalah Bentuk kerjasama yang didasari oleh saling percaya membersihkan kebun secara bergiliran/bergantian dari kebun satu kekebun lainnya secara bergotong royong dengan jumlah yang sudah disepakati bersama, dan Budaya Makkaleleng di Desa Tangkit Baru masih sengat kental dilakukan hingga saat ini, biasanya makkaleleng di Desa Tangkit Baru dilakukan 3-10 orang, namun sistem di Desa Tangkit Baru berbeda dengan Desa-desa lainnya perbedaan ini terlihat dari tanpa adanya pembagian hasil pada saat panen nanas tiba, cukup membersihkan kebun secara bergiliran saja dengan bersama-sama dengan prinsip Situlung-tulung (tolong-menolong), Sikamase-mase (saling mengasihani), sibaling (bekerjasama secara bergiliran), sibantu-bantu (saling membantu). karena prinsip inilah Budaya Makkaleleng masih bertahan sampai saat ini di Desa Tangkit Baru hingga terjalin rasa kekeluargaan yang begitu besar.

Tangkit Baru

       Disamping itu selain Makkaleleng di Desa Tangkit Baru ada juga yang di sebut dengan Mappuluang. Mappuluang adalah Suatu kegiatan yang dilakukan secara bergotong royong dengan skala besar yang di adakan oleh Orang tertentu dan apabila kegiatan tersebut telah selesai di adakan makan bersama. Kegiatan Mappuluang ini biasanya di Desa Tangkit Baru hanya dilakukan dikediaman Puang (Andre Gurutta') baik itu dari kebun Nanas, Massila Aju (membela kayu dengan kapak), Mappatettong Bola (Membangun rumah), dll.

Catatan : Massila Aju biasanya dan kebanyakan dilakukan dimalam hari.

About Cucu Fetta Fuang

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Mengenai Saya

Foto saya
jambi, Indonesia
Cucu fetta fuang (asekku') berdarah bugis tulen, lahir dalam keluarga petani yang sederhana di sebuah Desa Tangkit Baru dimana tempatku itu mayoritas penduduknya suku bugis, saya menulis dan menyalin sejarah Desa Tangkit Baru dikarenakan saya mencintai kampung halamanku agar esok generasi yang akan datang dapat mengetahui sejarah berdirinya desa ini.


Top