Desa tangkit baru dulunya adalah sebuah rawa-rawa yang sangat luas dan mempuyai kedalaman air cukup tinggi namun pada waktu itu ada sebagian kecil daratan, akan tetapi daratan itupun sering mengalami banjir . Menurut sebagian cerita dari masyarakat sekitar (orang melayu jambi) yang memberikan informasi bahwa seandainya banjir datang yang dalamnya sampai leher, jangan sampai terkejut, karena hal tersebut telah lumrah menjadi ketentuan setiap tahunnya. namun karna kegigihan dan kesabaran Shekh muhammad said yang terus memberi dorongan kepada rombongan untuk ingin menjadikan sebuah kampung, pada waktu itu Shekh muhammad said mengambil selembar daun pepohonan kecil dan melemparkannya ke air, daun itupun pergi terbawah arus menanandakan bahwa daerah ini bisa dijadikan sebuah kampung dan beliu pun berpesan kepada rombongnnya bahwa perlu kalian ketahui air ini akan segera hilang dan habis dengan waktu yang tidak terlalu lama, Allah akan segera mengabulkannya...

Disinilah masarakat sekitar berfikir bagaimana membuat sebuah kampung ditengah hutan yang lebat dan air yang cukup dalam, sungguh tak masuk akal, apabila musim banjir itu tiba lokasi ini seperti danau dimana orang sekitar " orang suku melayu asli jambi " sering menyebutnya DANAU PUTIH KUKU yang mungkin bermaksud bila ada orang yang ingin membangun sebuah perkampungan di wilayah itu sampai kuku memutih dan memucat tak akan menjadi sebuah kampung, namun Allah berkehendak lain ternyata malah sebaliknya wilayah itu sekarang seperti gadis perawan yang sungguh cantik dan diberi nama DESA TANGKIT BARU. dimana dahulunya orang-orang sekitar acuh tak acuh, meliriknyapun tak mau, sekarang desa-desa lainpun yang mengelilingi Desa Tangkit Baru sekarang dimemperebutkan dan mengakui bahwa wilayah Desa Tangkit Baru adalah wilayah mereka. Saya Pribadi Cucu petta puang (penulis) atau Cucu dari Shekh Muhammad said bertanya Mengapa pada saat penebangan dan pembuatan parit irigasi pembuangan air tidak ada yang menegur dan koplin pada saat itu namun sekarang setelah sekian lama dipoles dan begitu indah tapi mereka ingin mengambilnya begitu saja.

kerja keras rombongan Shekh Muhammad Said sungguh luar biasa ini bisa dibuktikan jejak-jejak sejarahnya namun hanya tidak begitu banyak bukti yang bisa dilihat sekarang ini contohnya saja apabila kita sedang berjalan dikebun warga didesa Tangkit Baru masih terkadang terlihat bekas penebangan hutan dimana terkadang terlihat batang kayu yang begitu besar melintang di tengah kebun warga ataupun pada saat panggalian kolam ikan banyak juga ditemukan batang kayu dan pada tahun 1999 penggeboran sumur PDAM yang pertama kali dibangun didesa tangkit baru tepatnya disamping kediaman Puang Baso Nurdin juga menemukan bukti bahwa penemuan kayu meranti batu kedalamam 50 meter, sungguh pembangunan kampung yang tak terbayangkan, lantas saya selaku putra desa apakah harus tinggal diam apabila ingin diambil begitu saja mengingat kerja keras pembangunan desa Tangkit Baru dengan jerih payah rombongan Shekh Muhammad said mengubah danau putih kuku menjadi desa sejuta nanas