Desa Tangkit Baru

Desa Tangkit Baru
Diberdayakan oleh Blogger.
    • Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

    , , ,

    Remaja Masjid Saiidiyah - Pembukaan FASI ke-XVII Tingkat Desa Tangkit Baru

    Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI): Semangat Membentuk Generasi Qur’ani

    Beberapa hari yang lalu, Desa Tangkit Baru kembali dipenuhi semarak dan keceriaan anak-anak dalam kegiatan Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI). Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga wadah untuk menumbuhkan semangat religius serta mencetak generasi muda yang cinta Al-Qur’an dan berakhlak mulia.

    Dengan antusiasme luar biasa dari para peserta, orang tua, guru ngaji, dan masyarakat, FASI berlangsung meriah dan penuh makna. Berbagai cabang lomba seperti adzan, tilawah, hafalan doa, hingga ceramah cilik digelar untuk mengasah kemampuan spiritual dan kecintaan anak-anak terhadap Islam.

    Pembukaan FASI ke-XVII

    Dengan mengucap Bismillah, Festival Anak Sholeh Indonesia tingkat Desa Tangkit Baru resmi dibuka! Semoga seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar dan membawa keberkahan bagi para peserta dan panitia.

    Mari bersama Membangun Insan Salih, Cinta Masjid, Cinta Al-Qur'an.


    Hari ke-1: Peragaan Sholat TKA

    Dengan penuh semangat dan percaya diri, para peserta kecil tampil menunjukkan pemahaman dan praktik sholat sejak usia dini. Langkah kecil hari ini adalah pijakan besar menuju generasi saleh yang cinta masjid dan Al-Qur’an.

    💫 Membangun Insan Salih, Cinta Masjid, Cinta Al-Qur’an


    Hari ke-2: Ceramah TQA, Cerdas Cermat, Adzan & Iqomah

    Cabang lomba:

    • 🗣️ Ceramah TQA
    • 🧠 Cerdas Cermat Al-Qur'an (TPA & TQA)
    • 📢 Adzan dan Iqomah

    Setiap peserta menunjukkan semangat dan dedikasi dalam menggali nilai-nilai Al-Qur'an serta melatih keterampilan dakwah dan syiar Islam.


    Hari ke-3: Tartil & Tilawah Al-Qur’an

    Cabang lomba:

    • 🌟 Tartil Al-Qur’an
    • 🎙️ Tilawah Al-Qur’an

    Lantunan ayat-ayat suci menggema, menyentuh hati, dan menginspirasi. Semoga para peserta menjadi generasi Qur’ani yang mencintai Al-Qur’an dalam bacaan dan perbuatan.

    💚 Membangun Insan Salih, Cinta Masjid, Cinta Al-Qur’an


    Hari ke-4: Ceramah Agama TPA & Hafalan Juz Amma

    Cabang lomba:

    • 🗣️ Ceramah Agama (TPA)
    • 📖 Hafalan Juz Amma

    Hari ke-5: Kaligrafi, Mewarnai, Nasyid, Busana Muslim

    Cabang lomba:

    • 🖌️ Kaligrafi
    • 🖍️ Menggambar & Mewarnai
    • 🎤 Nasyid
    • 🕌🧕 Busana Muslim

    Ekspresi seni, kreativitas, dan keindahan Islami terpancar dari setiap coretan, suara, dan penampilan para peserta. Ajang ini bukan hanya lomba, tapi juga ruang tumbuh yang mempererat nilai-nilai Islam dalam keseharian anak-anak.


    🌟 Penutupan FASI ke-XVII 🌟

    Alhamdulillah, Festival Anak Sholeh Indonesia tingkat Desa Tangkit Baru tahun 2025 resmi ditutup dengan penuh kebahagiaan dan semangat ukhuwah. Terima kasih kepada seluruh panitia, peserta, dewan juri, dan semua pihak yang telah menyukseskan acara ini.

    Semoga menjadi pengalaman berharga dan menumbuhkan semangat cinta Al-Qur’an dan masjid di kalangan generasi muda.


    🎉 Pengumuman & Penghargaan

    Selamat kepada para pemenang Lomba FASI ke-XVII tingkat Desa Tangkit Baru!

    Kemenangan ini bukan hanya soal juara, tapi bukti dari usaha, semangat belajar, dan kecintaan kepada Al-Qur’an serta masjid. Teruslah menginspirasi dan menjadi teladan bagi teman-teman lainnya.

    💚 Membangun Insan Salih, Cinta Masjid, Cinta Al-Qur’an

    , , ,

    Bola Haluwa' – Tempat Khalwat di Tangkit Baru

    Maulana Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa

    Maulana Al-Hajji Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa (Puang Petta Haji Dunni)

    Bola Haluwa' adalah istilah dalam bahasa Bugis yang berarti Rumah Khalwat atau Pondok/Tempat untuk Berkhalwat. “Bola” berarti rumah, sedangkan “Haluwa'” merujuk pada khalwat—yakni praktik menyepi untuk mendekatkan diri kepada Allah.

    Khalwat adalah tradisi dalam tarekat untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan cara menyepi. Mereka yang menjalani khalwat adalah para pelaku suluk, dan seorang pesuluk harus menempuh 'Uzlah ( Mengasingkan Diri ) terlebih dulu dari hal keduniaan, dan kemudian mengantarkannya untuk menempuh Khalwat ( Menyepi ), untuk bersambung kepada Allah.

    Rumah Khalwat di Desa Tangkit Baru

    Rumah Bola Haluwa'

    Bola Haluwa' milik Syekh Maulana Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa

    Di Desa Tangkit Baru, salah satu Bola Haluwa' yang terkenal adalah milik putra ke-3 Syekh Muhammad Sa'id, yaitu Syekh Maulana Al-Hajji Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa, atau lebih dikenal dengan Puang Petta Haji Dunni. Rumah ini terletak di Parit 9 / RT 09.

    Bola Haluwa' ini berbentuk rumah panggung yang cukup tinggi, terdiri dari beberapa lantai. Lantai dasarnya terbuat dari semen, sementara lantai dua dan bagian atasnya terbuat dari papan dan beratapkan seng. Rumah ini dapat menampung banyak pe-dzikir atau pelaku suluk, dan sengaja dibangun agak jauh dari jalan utama. Kemungkinan besar hal ini disengaja untuk menjaga suasana yang tenang dan sunyi, sesuai pepatah Bugis: Massino-sino ri tengngana tau ega'e (Menyendiri di tengah keramaian manusia).

    Peran Syekh Abdul Kabir sebagai Mursyid

    Kegiatan dzikir di Bola Haluwa'

    Para murid dan jamaah di lingkungan Bola Haluwa'

    Syekh Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa adalah Mursyid ke-44-3 dalam Thariqah Khawatiyah Sammaniyah, yang dibai’at langsung oleh ayah beliau, Syekh Muhammad Sa'id, Mursyid ke-43. Teknik dzikir yang diajarkan ayahnya juga beliau terapkan kepada para murid dan muhibbin di Bola Haluwa'.

    Transformasi Menjadi TPA Assanis

    TPA Assanis di Bola Haluwa'

    TPA Assanis di Bola Haluwa' (tahun 90-an)

    Pada tahun 1980-an hingga pertengahan 1990-an, Bola Haluwa' aktif digunakan untuk khalwat dan kegiatan dzikir. Setelah itu, rumah ini beralih fungsi menjadi TPA Assanis, yang tetap dipimpin langsung oleh Syekh Abdul Kabir hingga wafatnya pada Mei 2008. Sesuai wasiat beliau, makam beliau kini berada di Bola Haluwa' tersebut.

    Saat ini, kegiatan TPA Assanis dilanjutkan oleh anak (Putri) ke-3 beliau dan kini berlokasi di depan Masjid Assaidiyyah, RT 05, Desa Tangkit Baru.

    Bola Haluwa' dan Kegiatan Lainnya

    Latihan Silat di sekitar Bola Haluwa'

    Daftar Nama-nama yang mengisi di pondok / Bola Haluwa'

    Latihan Silat di sekitar Bola Haluwa'

    Pencat silat Tsakut Tsati'

    Bola Haluwa' ini juga pernah di jadikan tempat latihan pencak silat bernama Tsakut Tsati dibawah kepemimpinan beliau.

    Latihan Silat di sekitar Bola Haluwa'

    Gotong royong kebersamaan santri di sekitar Bola Haluwa'

    Makam Syekh Maulana Al- Hajji Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa

    Makam Syekh Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa

    Makam Syekh Maulana Abdul Kabir Shohibul Kutubi Tsalasa di Bola Haluwa'

    Lokasi Makam Syekh Maulana Al Hajji Abdul Kabir Shohibul Khutubi Tsalasi - Desa Tangkit Baru - Muaro Jambi.

    📍 Lokasi: Lihat di Google Maps

    Makam Beliau kini menjadi salah satu sejarah spritual di Desa Tangkit Baru dan salah satu makam yang ramai di kunjungi (Ziarah) baik masyarakat Desa Tangkit Baru, maupun dari luar, yang di masukkan menjadi daftar wisata religi di propinsi jambi.

    Safari Manaqib MTQN Ponpes Suryalaya Jawa Barat

    Kunjungan Safari Manaqib MTQN Ponpes Suryalaya Jawa Barat ke Jambi - Desa Tangkit Baru

    Kunjungan Penggerak Thinbun Nabawi kabupaten Muara Bungo

    Kunjungan Team Pencari Fakta Makam Wali di Muaro Jambi

    Kunjungan Team Pencari Fakta Makam Wali Di Muaro Jambi

    ,

    Syekh Muhammad Sa’id
    Syekh Muhammad Sa’id (Puang Muhammad), ulama dan tokoh perintis Desa Tangkit Baru

    Putra-Putra Syekh Muhammad Sa’id

    No Foto Putra Nama Dan Gelar Bangsawan Gelar Mursyid Tahun Lahir – Wafat
    1 Andi Tolla A.G. H. Andi Tolla (Puang Petta Haji Billa') Maulana Al-Hajj Abdus Shomad Sayyidul A’dzhom Lahir: 1942 – 13 Dzulqaidah 1433 H. Wafat: Desa Tangkit Baru, 29 September 2012
    2 Andi Samsul Bahru A.G. H. Andi Samsul Bahru ( Petta Haji Jaga ) Maulana Al- Hajj Abu Bakrain Shodiqil Adli Lahir: 1943 –
    3 Andi Samsul Bahru A.G. Drs. H. Andi Sanisiyu (Puang Petta Haji Dunni) Maulana Al-Hajji Abdul Kabir Shahibul Kutubits Tsalatsati Lahir: 1948 M. Wafat: Desa Tangkit Baru, 2008 M
    4 Andi Samsul Bahru A.G. H. Andi Pawellangi (Petta Hajji Kasau) Maulana Syekhi Al Hajji Abdur Razakil Mathlubi Lahir: Wajo, Jum'at, 10 Juni 1949 M
    5 Andi Samsul Bahru A.G. Andi Martunis (Puang Petta Khaidir bau) Maulana Abdul Hamid Tajul Karomah Lahir: Wajo, Selasa, 6 Juli 1954 M/Dzul Qa'dah 1373 - ***
    6 Andi Samsul Bahru A.G. H. Andi Abdus Salam ( Puang Petta Haji Maula) Maulana Al-Hajj Abdus Salamil Mab’utsi Lahir: Wajo, Selasa, 5 Juni 1956 M / Syawal 1375 H - ***
    7 Andi Samsul Bahru A.G. Drs. Andi Zainal Abidin (Puang Petta Rabbi) Maulanan Habibir Rahmanil Amin Lahir: Wajo, Sabtu, 30 Januari 1960 M / Sya'ban 1379 H- ***
    8 Andi Samsul Bahru A.G. Drs. Andi Padjung (Puang Petta Zul'aifi) Maulana Safwatir Rahmanil Halim Lahir: Pekkabata, kab. Pinrang, Sabtu, 12 Januari 1963 M / Sya'ban 1382 H - ***

    , , ,

    Biografi Syekh Muhammad Sa’id (Puang Muhammad)

    Pelita Ruhani dan Perintis Desa Tangkit Baru

    Syekh Muhammad Sa’id

    Di tengah hamparan rawa-rawa Jambi yang sunyi dan belum tersentuh pembangunan, muncullah seorang lelaki sederhana, bersarung, dan peci bugis (songkok bugis). Ia datang bukan membawa kekuasaan, melainkan cahaya ilmu, keyakinan, dan doa. Dialah Syekh Muhammad Sa’id, yang dikenal pula sebagai Puang Muhammad, seorang ulama yang kelak menjadi poros utama terbentuknya desa Tangkit Baru.

    Tangkit Baru dulu bukanlah tempat yang mudah dihuni. Hutan rawa, Air hitam, binatang buas, dan belukar lebat adalah teman sehari-hari bagi siapa pun yang tinggal. Namun Syekh Muhammad Sa’id melihatnya bukan sebagai kesulitan, melainkan kesempatan perjuangan. Ia memimpin bukan dengan suara keras, tapi dengan keteladanan dan kesabaran. Bersama para Putra dan perintis lainnya, ia membuka jalan, membersihkan lahan, dan membangun perkampungan yang kelak menjadi tempat bernaung generasi masa depan.

    Syekh Muhammad Sa’id dikenal masyarakat sebagai guru ruhani yang mendalam. Ia mengajarkan tawadhu’, tauhid, dan amaliyah nyata. Beliau tidak hanya mendirikan majelis ilmu, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam suka dan duka, menengahi konflik, dan memberi nasihat dengan kalimat yang penuh hikmah. Setiap petuahnya menyentuh, dan setiap gerak-geriknya mencerminkan kebijaksanaan seorang wali Allah.

    Meski tak banyak peninggalan fisik yang bisa disentuh, namun warisan Syekh Muhammad Sa’id hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Tangkit Baru. Ia mewariskan akhlak, keberanian, dan visi hidup Islami. Para orang tua masih menyebut namanya dalam doa, dan para cucunya tumbuh dengan mendengar cerita tentang beliau. Ia adalah sosok yang membentuk wajah kampung—dari segi batin, bukan sekadar bangunan.

    Hari ini, ketika pembangunan berdiri megah dan jalan-jalan telah terbuka, nama beliau perlahan mulai memudar di ingatan generasi muda. Tapi sejarah sejati tidak pernah mati. Ia hanya menunggu untuk dihidupkan kembali. Melalui halaman ini, kita ingin mengabadikan jejak beliau, agar Tangkit Baru tidak lupa dari siapa ia berasal, dan agar anak cucu tahu: desa ini dibangun bukan hanya dengan Cangkul dan Kapak, tapi dengan dzikir, air mata, dan ketulusan seorang ulama bernama Syekh Muhammad Sa’id.

    Semoga Allah SWT merahmati beliau, mengangkat derajatnya di sisi para wali-Nya, dan menjadikan kita bagian dari penerus perjuangan beliau. Amin.

    ,

    Pelantikan Kepala Desa Pertama Drs. H. Andi Sanisiyu (Puang Petta H.Dunni)



    Di Pondok Pesantren Raudlatul Muhajirin Oktober 1988

    |
    Bola Tandre berdiri pada tahun 1985





    Pada 8 Januari 1986 Balai Desa Tangkit Baru mendapat hadiah tahun baru yaitu genangan air, dimana pada banjir pada saat itu merata disuluruh Indonesia




    Pembuatan Dasar Jalan Raya ini memakan waktu yang cukup lama dimana setelah batang-batang kayu sudah disusun dengan rapi setelah itu diberi sampah/daun-daun diatas batang tersebut kemudian dihamburi dengan lumpur hingga menyerupai jalan dan tidak boleh dipijak atau di injak selama lumpur itu belum kering.

    Bola Loppo'E/Rumah Besar Adalah Kediaman Puang Muhammad ( Syekh Muhammad Said ) pendiri Desa Tangkit Baru dimana rumah beliau juga menjadi pusat pemerintahan desa, Gambar diatas selepas Maulid Nabi.


    Pemasangan Batas Desa
    |


    Bola Loppo'E




Mengenai Saya

Foto saya
jambi, Indonesia
Andi Amirullah (Petta Arullah) asekku' berdarah bugis tulen, lahir dalam keluarga petani yang sederhana di sebuah Desa Tangkit Baru dimana tempatku itu mayoritas penduduknya suku bugis, saya menulis dan menyalin sejarah Desa Tangkit Baru dikarenakan saya mencintai kampung halamanku agar esok generasi yang akan datang dapat mengetahui sejarah berdirinya desa ini.


Top