Desa Tangkit Baru

Desa Tangkit Baru
Diberdayakan oleh Blogger.
    • Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

Biografi singkat Syekh Muhammad Sa’id (Puang Muhammad)

Biografi Syekh Muhammad Sa’id (Puang Muhammad)

Pelita Ruhani dan Perintis Desa Tangkit Baru

Syekh Muhammad Sa’id

Di tengah hamparan rawa-rawa Jambi yang sunyi dan belum tersentuh pembangunan, muncullah seorang lelaki sederhana, bersarung, dan peci bugis (songkok bugis). Ia datang bukan membawa kekuasaan, melainkan cahaya ilmu, keyakinan, dan doa. Dialah Syekh Muhammad Sa’id, yang dikenal pula sebagai Puang Muhammad, seorang ulama yang kelak menjadi poros utama terbentuknya desa Tangkit Baru.

Tangkit Baru dulu bukanlah tempat yang mudah dihuni. Hutan rawa, Air hitam, binatang buas, dan belukar lebat adalah teman sehari-hari bagi siapa pun yang tinggal. Namun Syekh Muhammad Sa’id melihatnya bukan sebagai kesulitan, melainkan kesempatan perjuangan. Ia memimpin bukan dengan suara keras, tapi dengan keteladanan dan kesabaran. Bersama para Putra dan perintis lainnya, ia membuka jalan, membersihkan lahan, dan membangun perkampungan yang kelak menjadi tempat bernaung generasi masa depan.

Syekh Muhammad Sa’id dikenal masyarakat sebagai guru ruhani yang mendalam. Ia mengajarkan tawadhu’, tauhid, dan amaliyah nyata. Beliau tidak hanya mendirikan majelis ilmu, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam suka dan duka, menengahi konflik, dan memberi nasihat dengan kalimat yang penuh hikmah. Setiap petuahnya menyentuh, dan setiap gerak-geriknya mencerminkan kebijaksanaan seorang wali Allah.

Meski tak banyak peninggalan fisik yang bisa disentuh, namun warisan Syekh Muhammad Sa’id hidup dalam ingatan kolektif masyarakat Tangkit Baru. Ia mewariskan akhlak, keberanian, dan visi hidup Islami. Para orang tua masih menyebut namanya dalam doa, dan para cucunya tumbuh dengan mendengar cerita tentang beliau. Ia adalah sosok yang membentuk wajah kampung—dari segi batin, bukan sekadar bangunan.

Hari ini, ketika pembangunan berdiri megah dan jalan-jalan telah terbuka, nama beliau perlahan mulai memudar di ingatan generasi muda. Tapi sejarah sejati tidak pernah mati. Ia hanya menunggu untuk dihidupkan kembali. Melalui halaman ini, kita ingin mengabadikan jejak beliau, agar Tangkit Baru tidak lupa dari siapa ia berasal, dan agar anak cucu tahu: desa ini dibangun bukan hanya dengan Cangkul dan Kapak, tapi dengan dzikir, air mata, dan ketulusan seorang ulama bernama Syekh Muhammad Sa’id.

Semoga Allah SWT merahmati beliau, mengangkat derajatnya di sisi para wali-Nya, dan menjadikan kita bagian dari penerus perjuangan beliau. Amin.

About Andi Amirullah (Petta Arullah)

Adds a short author bio after every single post on your blog. Also, It's mainly a matter of keeping lists of possible information, and then figuring out what is relevant to a particular editor's needs.

Tidak ada komentar:

Leave a Reply

Mengenai Saya

Foto saya
jambi, Indonesia
Andi Amirullah (Petta Arullah) asekku' berdarah bugis tulen, lahir dalam keluarga petani yang sederhana di sebuah Desa Tangkit Baru dimana tempatku itu mayoritas penduduknya suku bugis, saya menulis dan menyalin sejarah Desa Tangkit Baru dikarenakan saya mencintai kampung halamanku agar esok generasi yang akan datang dapat mengetahui sejarah berdirinya desa ini.


Top