Desa Tangkit Baru

Desa Tangkit Baru
Diberdayakan oleh Blogger.
    • Latest Stories

      What is new?

    • Comments

      What They says?

    ,

    Pelantikan Kepala Desa Pertama Drs. H. Andi Sanisiyu (Puang Petta H.Dunni)



    Di Pondok Pesantren Raudlatul Muhajirin Oktober 1988

    |
    Bola Tandre berdiri pada tahun 1985





    Pada 8 Januari 1986 Balai Desa Tangkit Baru mendapat hadiah tahun baru yaitu genangan air, dimana pada banjir pada saat itu merata disuluruh Indonesia




    Pembuatan Dasar Jalan Raya ini memakan waktu yang cukup lama dimana setelah batang-batang kayu sudah disusun dengan rapi setelah itu diberi sampah/daun-daun diatas batang tersebut kemudian dihamburi dengan lumpur hingga menyerupai jalan dan tidak boleh dipijak atau di injak selama lumpur itu belum kering.

    Bola Loppo'E/Rumah Besar Adalah Kediaman Puang Muhammad ( Syekh Muhammad Said ) pendiri Desa Tangkit Baru dimana rumah beliau juga menjadi pusat pemerintahan desa, Gambar diatas selepas Maulid Nabi.


    Pemasangan Batas Desa
    |


    Bola Loppo'E




    Siapa yang tidak kenal kaboet band... Awalnya biasa saja semenjak pertama mengeluarkan lagu yang berjudul "Engkau telah jauh" disinilah mulai dikenal dimasyarakat sekitar, band yang berasal dari desa tangkit baru ini sempat bikin video klip buat band keren ini, sayang sudah lama tidak terdengar lagi, bubar dan sekarang mereka memiliki kesibukan masing – masing padahal pada saat itu belum mencapai puncak, tahu-tahu sudah bubar.

           Berita ini tampaknya sangat tidak disangka mengingat kekompakkan dan keserasian formasi band tersebut dan pada saat penampilan mereka tampil diatas pentas sungguh menarik perhatian penonton, dan kamipun keluarga, temen dekat mendukung sepenuhnya pada saat itu. Namun apa boleh dikata group musik kaboet band hanyalah tinggal kenangan.

    Untuk MP3 n Video clip belum sempat saya upload dikarenakan belum ada izin dari kaboet band.

    Di Desa Tangkit Baru dikenal oleh masyarakat luas dengan hasil pertanian, perikanan dan maupun home industrinya. Hal ini di buktikan karena banyaknya hasil sumber daya alam di Desa Tangkit Baru yang beredar luas di propinsi Jambi maupun diluar propinsi jambi. namun disini saya coba hanya membahas hasil pertanian saja dahulu yaitu buah nanas dan sumber alam yang lain saya akan coba bahas di tread berikutnya.

    Sebagian besar penerus di Desa Tangkit Baru bermata pencaharian sebagai petani nanas dan sudah menjadi profesi yang dijalani oleh sebagian besar masyarakat Desa Tangkit Baru, baik sebagai petani pemilik lahan, atau sebagai buruh tani. dan banyak sekali pemuda di Desa Tangkit Baru yang pergi keluar desa untuk berdagang langsung dari hasil kebun nanasnya sendiri.

    Disamping itu banyak terlahir home indutri atau industri rumahan dari masyarakat Desa Tangkit Baru yang mengolah buah nanas menjadi makanan ringan, adapun industri itu di antaranya : Tuli Mario, Masagena, Insawa, Malomoe, Jaya Indah, Yusra, Mamaseh, Lily, dll. Indutri-industri tersebut mengolah buah nanas menjadi selai nanas goreng, dodol nanas, wajik nanas dan masyarakat di Desa Tangkit Baru pernah mencoba buat hasil olahan buah nanas menjadi kripik nanas, untuk masalah home indistri lebih jelasnya alamat dan sebagainya Klik disini : http://goo.gl/1Fv9zm Adanya home industri juga sangat berperan penting di Desa Tangkit Baru dan hasil olahan indutri rumahan ini sudah menjadi makanan khas jambi dan manjadi tempat lapangan pekerjaan bagi masyaakat di Desa Tangkit Baru.

    Foto: Di Desa Tangkit Baru dikenal oleh masyarakat luas dengan hasil pertanian, perikanan dan maupun home industrinya. Hal ini di buktikan karena banyaknya hasil sumber daya alam di Desa Tangkit Baru yang beredar luas di propinsi Jambi maupun diluar propinsi jambi. namun disini saya coba hanya membahas hasil pertanian saja dahulu yaitu buah nanas dan sumber alam yang lain saya akan coba bahas di tread berikutnya.

Sebagian besar penerus di Desa Tangkit Baru bermata pencaharian sebagai petani nanas dan sudah menjadi profesi yang dijalani oleh sebagian besar masyarakat Desa Tangkit Baru, baik sebagai petani pemilik lahan, atau sebagai buruh tani. dan banyak sekali pemuda di Desa Tangkit Baru yang pergi keluar desa untuk berdagang langsung dari hasil kebun nanasnya sendiri. 

Disamping itu banyak terlahir home indutri atau industri rumahan dari masyarakat Desa Tangkit Baru yang mengolah buah nanas menjadi makanan ringan, adapun industri itu di antaranya : Tuli Mario, Masagena, Insawa, Malomoe, Jaya Indah, Yusra, Mamaseh, Lily, dll. Indutri-industri tersebut mengolah buah nanas menjadi selai nanas goreng, dodol nanas, wajik nanas dan masyarakat di Desa Tangkit Baru pernah mencoba buat hasil olahan buah nanas menjadi kripik nanas, untuk masalah home indistri lebih jelasnya alamat dan sebagainya Klik disini : http://goo.gl/1Fv9zm Adanya home industri juga sangat berperan penting di Desa Tangkit Baru dan hasil olahan indutri rumahan ini sudah menjadi makanan khas jambi dan manjadi tempat lapangan pekerjaan bagi masyaakat di Desa Tangkit Baru.

C2f



          Makkaleleng adalah Bentuk kerjasama yang didasari oleh saling percaya membersihkan kebun secara bergiliran/bergantian dari kebun satu kekebun lainnya secara bergotong royong dengan jumlah yang sudah disepakati bersama, dan Budaya Makkaleleng di Desa Tangkit Baru masih sengat kental dilakukan hingga saat ini, biasanya makkaleleng di Desa Tangkit Baru dilakukan 3-10 orang, namun sistem di Desa Tangkit Baru berbeda dengan Desa-desa lainnya perbedaan ini terlihat dari tanpa adanya pembagian hasil pada saat panen nanas tiba, cukup membersihkan kebun secara bergiliran saja dengan bersama-sama dengan prinsip Situlung-tulung (tolong-menolong), Sikamase-mase (saling mengasihani), sibaling (bekerjasama secara bergiliran), sibantu-bantu (saling membantu). karena prinsip inilah Budaya Makkaleleng masih bertahan sampai saat ini di Desa Tangkit Baru hingga terjalin rasa kekeluargaan yang begitu besar.

    Tangkit Baru

           Disamping itu selain Makkaleleng di Desa Tangkit Baru ada juga yang di sebut dengan Mappuluang. Mappuluang adalah Suatu kegiatan yang dilakukan secara bergotong royong dengan skala besar yang di adakan oleh Orang tertentu dan apabila kegiatan tersebut telah selesai di adakan makan bersama. Kegiatan Mappuluang ini biasanya di Desa Tangkit Baru hanya dilakukan dikediaman Puang (Andre Gurutta') baik itu dari kebun Nanas, Massila Aju (membela kayu dengan kapak), Mappatettong Bola (Membangun rumah), dll.

    Catatan : Massila Aju biasanya dan kebanyakan dilakukan dimalam hari.


           Kegiatan unik yang  sering dilakukan anak-anak Desa Tangkit Baru pada malam hari ialah mattaratio, mattaratio adalah ungkapan bugis yang berarti memikat burung ayam-ayam atau ruak-ruak dengan menggunaan alat traditional yang terbuat dari bambu. Nama mattaratio diambil dari nama unggas itu sendiri dimana orang bugis menyebut unggas ini dengan nama taratio. biasanya kegiatan ini dilakuan 4-5 orang saja, mattaratio di Desa Tangkit Baru bisa dikatakan tradisi musiman, dimana tidak ada waktu-waktu tertentu melakukan kegiatan ini. adapun hasil tangkapan anak-anak tersebut tidak dijual melainkan hanya hiburan semata, dimana bisa kita lihat selepas selesai berburu unggas ini, hasil tangkapan mereka hanya dimakan bersama-sama selepas pulang dari mattaratio.
         
    Alat yang digunakan memikat ayam-ayam/ruak-ruak
          Biasanya anak-anak Desa Tangkit Baru mulai berangkat memikat unggas ini dari jam 7 malam hingga selesai dengan batas waktu yang tidak ditentukan, bila sudah merasa unggas cukup disantap bersama-sama merekapun langsung bergegas pulang, adapun peralatan yang dibawa berburu unggas ini adalah :
     

    1. 2 buah alat tiup tradisioal pemikat ( bergantian )
    2. 1 buah jaring penghalang bila unggas ini terbang
    3. Kurungan hasil tangkapan
    4. Obat nyamuk.

    5. Senter
         Di era sekarang ini yang jaman semakin canggih banyak pemburu unggas jenis ini sudah menggunakan rekaman suara/peniru suara, baik dari handphone, speaker, dan jenis lainnya. namun anak-anak Desa Tangkit Baru enggan menggunakannya, dikarenakan menurut anak-anak tersebut karakter suara jantan unggas ini mempunyai 3 karakter, pertama untuk mengetahui posisi betina, memanggil, dan hasrat kawin. disini kita bisa memprediksi jarak betina dan mengganti sesuai yang diinginkan. bila unggas ini sudah mendekat namun ragu untuk menangkapnya usahakan senter dibagian mata sang unggas bisanya bila sudah disenter unggas ini tidak bergerak.


    catatan : Unggas ini sangat sensitif, bila berburu unggas ini tidak boleh berisik atau banyak gerak, dan biasanya perburuan tidak dilakukan bila sedang bulan purama.



        Didesa Tangkit Baru pada tahun 2000 kebawah tradisi makkaremo masih rutin dilakukan setiap tahunnya, apabila musim kemarau tiba masyarakat desa tangkit baru berbondong-bondong mencari ikan disebuah lubuk, berbekal parang panjang dan karung yang tak lupa membawa nasi bungkus dari rumah, namun banyak juga yang membawa bekal makanan hanya nasi dan garam karna pada saat istirahat hasil tangkapan dibakar dan dikasih garam untuk lauknya. perubahan waktu dan jaman modrn ini tradisi makkaremo sudah jarang terlihat meskipun tidak hilang.
        Pencarian ikan ini juga mempunyai tempat-tempat ideal yang mana setiap tahunnya masarakat selalu mengunjunginya dan memberikan nama-nama khusus diantaranya di parit 10 nama nya lubuk terung tapi lubuk itu di gemari warga sungai terap, parit 9 masyarakat sering menyebutnya dengan sebutan Lubuk Abbisang Jala, parit 8 lubuk biawang, parit 7 disebut Sebrang, parit 6 disebut dengan Sungai Jernih dan tempat-tampat ikan yang lokasinya kecil disebut dengan Longkang.


    Adapun nama-nama ikan yang di dapat diantaranya :

    1. Bale Bolong (ikan gabus)
    2. Bale Tomang (ikan toman)
    3. Bale buju' (???)
    4. Bale serandang ( ??? ) sudah punah <---<< ikan ini unik bila desentuh dia pura-pura mati
    5. Bale ceppe' (ikan Betok)
    6. Bale jangkok ( ikan sepat)
    7. Bale biawang (tembakang)
    8. Oseng (ikan betok besar)
    9. Bale aga firolah (fusa) hehe

    Namun di antara sekian banyaknya lubuk, di Desa Tangkit Baru mempunyai sebuah empang yang cukup besar, masyarakat Desa Tangkit Baru menyebutnya dengan FANGEMPANG LOPPO'E, empang ini kepunyaan Syekh Muhammad Said (Puang Muhammad) yang digali secara gotong royong oleh masyarakat Desa Tangkit Baru tempo dulu. meskipun disebut empang, empang ini tidak diberi bibit, hanya saja setiap tahunnya rutin di bersihkan dan di ambil ikannya, dikarenakan setiap tahunnya empang ini tenggelam.

    Hasil tangkapan di desa Tangkit Baru :

    Click to see fullsize



    Click to see fullsize

Mengenai Saya

Foto saya
jambi, Indonesia
Cucu fetta fuang (asekku') berdarah bugis tulen, lahir dalam keluarga petani yang sederhana di sebuah Desa Tangkit Baru dimana tempatku itu mayoritas penduduknya suku bugis, saya menulis dan menyalin sejarah Desa Tangkit Baru dikarenakan saya mencintai kampung halamanku agar esok generasi yang akan datang dapat mengetahui sejarah berdirinya desa ini.


Top